Kuliah dan Keterampilan Riset yang Diperlukan di Dunia Kerja

Kuliah dan Keterampilan Riset yang Diperlukan di Dunia Kerja - Featured Image

Kuliah Bukan Sekadar Ijazah: Mengasah Keterampilan Riset Biar Jadi Rebutan di Dunia Kerja!

Kuliah dan Keterampilan Riset yang Diperlukan di Dunia Kerja – Dunia kerja makin kompetitif, ijazah doang nggak cukup, bro . Perusahaan sekarang nyari yang bisa mikir kritis, analisis data, dan problem solving . Nah, di sinilah pentingnya keterampilan riset yang diasah sejak kuliah. Bukan cuma buat ngerjain skripsi, tapi buat bekal loe menghadapi tantangan karir!

Mengapa Keterampilan Riset Penting Banget?

Oke, gini deh. Bayangin loe lagi di warung kopi, terus temen loe bilang, "Eh, katanya kopi robusta lebih enak dari arabika." Nah, sebagai anak kuliahan yang udah diasah skill risetnya, loe nggak langsung percaya gitu aja. Loe bakal mikir, "Dari mana dia tau? Apa ada datanya? Apa dia udah nyoba dua-duanya?"

Itulah mindset riset. Nggak gampang percaya sama omongan orang, tapi selalu pengen tau fakta yang sebenarnya. Di dunia kerja, skill ini kepake banget buat:

Ngambil keputusan yang tepat: Data is king! Dengan riset yang bener, loe bisa ngambil keputusan berdasarkan fakta, bukan cuma insting atau feeling . Nge-solve masalah: Kalau ada masalah, loe nggak panik. Loe telusuri akar masalahnya, cari solusinya, dan evaluasi hasilnya. Inovasi: Dengan riset, loe bisa nemuin hal-hal baru yang bisa bikin perusahaan loe lebih maju.

Kuliah Apa yang Paling Cocok?

Sebenernya, semua jurusan kuliah bisa ngasah skill riset. Tapi, ada beberapa jurusan yang emang lebih fokus, misalnya:

Sains: Fisika, kimia, biologi... udah pasti riset melulu, kan? Sosial: Sosiologi, psikologi, ekonomi... banyak survei dan analisis data. Humaniora: Sejarah, bahasa, sastra... juga banyak penelitian dan analisis teks.

Tapi, inget ya, gaes . Jurusan kuliah bukan segalanya. Yang penting adalah kemauan loe buat belajar dan ngembangin skill riset.

Keterampilan Riset Apa Aja yang Wajib Dimiliki?

Nah, ini dia yang penting. Keterampilan riset itu nggak cuma soal ngumpulin data, tapi juga soal mikir kritis dan komunikasi. Berikut ini beberapa skill yang wajib loe kuasai:

Mencari dan mengevaluasi informasi: Di era informasi yang super overload ini, loe harus bisa bedain mana informasi yang bener dan mana yang hoax . Menganalisis data: Data mentah nggak ada artinya kalau nggak dianalisis. Loe harus bisa ngolah data jadi informasi yang bermanfaat. Berpikir kritis: Jangan gampang percaya sama statement orang. Selalu pertanyakan, cari bukti, dan ambil kesimpulan sendiri. Menulis laporan: Hasil riset loe harus bisa dikomunikasikan dengan jelas dan efektif. Presentasi: Selain nulis laporan, loe juga harus bisa presentasiin hasil riset loe di depan orang banyak.

Tips Mengasah Keterampilan Riset Selama Kuliah

Nggak usah nunggu skripsi buat mulai belajar riset. Loe bisa mulai dari hal-hal kecil, misalnya:

Aktif di organisasi kampus: Biasanya banyak kegiatan yang melibatkan riset, kayak survei atau studi kasus. Ikut lomba karya ilmiah: Ini kesempatan bagus buat ngasah skill riset dan dapetin pengalaman. Bikin project riset sendiri: Nggak harus yang ribet, yang penting loe belajar prosesnya. Manfaatin resources kampus: Perpustakaan, jurnal ilmiah, database online... semua itu bisa loe manfaatin buat belajar riset. Ikut workshop atau pelatihan: Banyak lembaga yang nawarin pelatihan riset, loe bisa ikut buat nambah ilmu.

Masa Depan Keterampilan Riset di Dunia Kerja

Dunia kerja makin kompleks dan dinamis. Perusahaan butuh orang-orang yang bisa mikir kritis, analisis data, dan ngambil keputusan yang tepat. Keterampilan riset jadi makin penting di era digital ini, apalagi dengan perkembangan big data dan artificial intelligence . Jadi, jangan sia-siain masa kuliah loe buat ngasah skill riset. Dijamin, loe bakal jadi rebutan di dunia kerja!

Gimana, udah mulai tertarik buat belajar riset? Tenang, nggak sesusah yang loe bayangin kok. Asal ada kemauan, pasti bisa! Lanjutin baca artikel ini buat tau lebih detail tentang masing-masing keterampilan riset dan gimana cara ngasahnya! Dijamin, loe bakal jadi anak kuliahan yang kece dan siap menghadapi dunia kerja!

Mengupas Tuntas Keterampilan Riset yang Bikin CV Kamu Jadi Magnet Perusahaan

Temukan keterampilan riset esensial untuk dunia kerja! Panduan lengkap cara mengasah skill analisis, berpikir kritis, dan komunikasi agar jadi kandidat incaran perusahaan.

Oke, gaes , setelah kita ngobrolin kenapa keterampilan riset itu penting banget, sekarang kita bedah satu per satu skill apa aja yang wajib loe kuasai. Anggap aja ini checklist buat loe, biar loe tau apa aja yang perlu loe asah selama kuliah.

1. Jago Mencari dan Mengevaluasi Informasi: Saring Hoax, Temukan Berlian

Di era banjir informasi kayak sekarang, skill ini super penting. Bayangin loe lagi nyari resep masakan di internet. Ada ratusan, bahkan ribuan resep yang muncul. Gimana loe tau resep mana yang bener-bener enak dan nggak bikin gagal?

Sama kayak di dunia kerja, loe bakal dibombardir sama informasi dari berbagai sumber. Loe harus bisa saring mana yang relevan, akurat, dan kredibel. Caranya gimana?

Pake sumber yang terpercaya: Jangan cuma ngandelin Google. Coba cari di jurnal ilmiah, website resmi, atau laporan penelitian. Perhatikan penulisnya: Apakah penulisnya ahli di bidangnya? Apakah dia punya afiliasi dengan lembaga yang kredibel? Cek tanggal publikasinya: Informasi yang udah lama mungkin udah nggak relevan lagi. Bandingkan dengan sumber lain: Jangan cuma percaya sama satu sumber. Coba cari informasi yang sama dari sumber lain, terus bandingkan. Kritis: Jangan gampang percaya sama headline yang bombastis. Selalu pertanyakan, cari bukti, dan cek fakta.

Contoh nyata: Loe lagi ngerjain tugas kuliah tentang marketing digital. Temen loe bilang, "Katanya TikTok udah nggak efektif buat marketing ." Jangan langsung percaya. Coba cari data yang mendukung pernyataan itu. Cek laporan penelitian, artikel dari website marketing terpercaya, atau survei. Kalau ternyata datanya nggak sesuai, berarti pernyataan temen loe itu nggak valid.

2. Ahli Menganalisis Data: Ubah Angka Jadi Insight Berharga

Data mentah itu kayak bahan makanan mentah. Nggak bisa langsung dimakan. Harus diolah dulu jadi masakan yang enak. Sama kayak data, harus dianalisis dulu biar jadi informasi yang bermanfaat.

Analisis data itu nggak cuma soal ngitung angka. Tapi juga soal nyari pola, tren, dan insight yang tersembunyi di balik angka-angka itu. Gimana caranya?

Pelajari basic statistics : Rata-rata, median, standar deviasi... ini dasar yang wajib loe kuasai. Pake software analisis data: Excel, SPSS, R... pilih yang paling loe kuasai. Visualisasikan data: Bikin grafik, diagram, atau chart biar data loe lebih mudah dipahami. Interpretasikan data: Jangan cuma nampilin angka. Jelaskan apa arti angka-angka itu. Apa implikasinya? Apa rekomendasinya?

Contoh nyata: Loe lagi kerja di perusahaan e-commerce . Loe dapet data penjualan selama sebulan. Setelah loe analisis, ternyata penjualan produk A naik drastis di akhir bulan. Kenapa? Setelah loe telusuri, ternyata ada promo besar-besaran di akhir bulan. Dari insight ini, loe bisa rekomendasiin buat sering-sering ngadain promo biar penjualan terus naik.

3. Jago Berpikir Kritis: Jangan Jadi Robot, Jadilah Sherlock Holmes

Berpikir kritis itu kayak punya superpower . Loe bisa ngelihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, nggak gampang kemakan omongan orang, dan selalu nyari solusi yang terbaik.

Berpikir kritis itu nggak cuma soal nyari kesalahan orang. Tapi juga soal nyari solusi yang lebih baik, ngembangin ide-ide baru, dan ngambil keputusan yang tepat. Gimana caranya?

Pertanyakan asumsi: Jangan gampang percaya sama asumsi yang ada. Selalu pertanyakan, "Kenapa ini bisa terjadi? Apa ada alternatif lain?" Cari bukti: Jangan cuma ngandelin opini. Selalu cari bukti yang mendukung atau membantah opini tersebut. Evaluasi argumen: Perhatikan logika argumen. Apakah argumennya valid? Apakah ada fallacy (kesalahan logika)? Lihat dari berbagai sudut pandang: Jangan cuma fokus sama satu sudut pandang. Coba lihat dari sudut pandang yang berbeda. Kreatif: Jangan takut buat ngembangin ide-ide baru yang out of the box .

Contoh nyata: Loe lagi brainstorming ide buat kampanye marketing baru. Temen loe ngusulin buat pake influencer yang lagi viral. Jangan langsung setuju. Coba pikirin, apakah influencer itu bener-bener cocok sama brand loe? Apakah followers -nya relevan sama target pasar loe? Apakah dia punya track record yang bagus? Kalau ternyata nggak cocok, berarti ide itu nggak bagus.

4. Mahir Menulis Laporan: Tuangkan Ide Jadi Tulisan yang Memukau

Hasil riset loe sebagus apapun, nggak ada artinya kalau nggak bisa dikomunikasikan dengan jelas dan efektif. Menulis laporan itu bukan cuma soal nulis kalimat yang bener. Tapi juga soal nyusun ide, ngatur alur cerita, dan nyampein pesan dengan jelas. Gimana caranya?

Struktur yang jelas: Laporan loe harus punya struktur yang jelas, mulai dari pendahuluan, metodologi, hasil, pembahasan, sampai kesimpulan. Bahasa yang lugas: Hindari bahasa yang bertele-tele dan ambigu. Pake bahasa yang lugas, jelas, dan mudah dipahami. Visualisasi data: Kalau ada data, visualisasikan dalam bentuk grafik, diagram, atau chart . Sitasi yang bener: Jangan lupa buat nyantumin sumber informasi yang loe pake. Edit dan proofread : Sebelum disubmit, baca ulang laporan loe, benerin typo, dan perbaiki tata bahasa.

Contoh nyata: Loe lagi nulis laporan hasil riset tentang kepuasan pelanggan. Jangan cuma nulis angka-angka kepuasan. Jelaskan juga metodologi riset loe, analisis data loe, dan interpretasi loe tentang hasilnya. Jangan lupa buat nyantumin rekomendasi buat perusahaan berdasarkan hasil riset loe.

5. Jago Presentasi: Bikin Audiens Terpukau dengan Pesanmu

Selain nulis laporan, loe juga harus bisa presentasiin hasil riset loe di depan orang banyak. Presentasi itu bukan cuma soal ngomong di depan slide . Tapi juga soal nyampein pesan dengan jelas, menarik, dan meyakinkan. Gimana caranya?

Kuasai materi: Sebelum presentasi, pastikan loe bener-bener ngerti materi yang mau loe sampein. Visual yang menarik: Pake slide yang visualnya menarik, nggak terlalu banyak teks, dan mudah dibaca. Latihan: Latihan presentasi berkali-kali biar loe lancar dan percaya diri. Interaksi dengan audiens: Jangan cuma ngomong sendiri. Ajak audiens buat berinteraksi, misalnya dengan ngasih pertanyaan atau ngadain polling . Percaya diri: Tunjukin kalau loe percaya sama apa yang loe sampein.

Contoh nyata: Loe lagi presentasiin hasil riset loe di depan tim marketing . Jangan cuma ngebacain slide . Jelaskan apa yang loe temuin, kenapa itu penting, dan apa yang bisa mereka lakuin berdasarkan hasil riset loe. Pake bahasa yang mudah dipahami, kasih contoh yang relevan, dan tunjukin antusiasme loe.

Nah, itu dia 5 keterampilan riset yang wajib loe kuasai. Jangan cuma dibaca doang. Coba praktekin dari sekarang. Dijamin, CV loe bakal jadi magnet perusahaan! Di bagian selanjutnya, kita bakal bahas gimana cara ngembangin skill riset ini selama kuliah. Jadi, tetep pantengin artikel ini ya!

Strategi Jitu Mengasah Keterampilan Riset: Dari Tugas Kuliah Hingga Pengalaman Organisasi

Oke gaes , sekarang kita masuk ke bagian yang paling actionable . Gimana sih caranya ngembangin keterampilan riset selama kuliah? Nggak perlu ikut kursus mahal atau jadi anak lab terus-terusan. Ada banyak cara fun dan low-cost yang bisa loe lakuin.

1. Manfaatkan Tugas Kuliah: Jangan Cuma Jadi Beban, Tapi Jadi Peluang

Tugas kuliah itu kayak training ground buat ngasah skill riset. Jangan cuma ngerjain tugas biar dapet nilai bagus. Tapi, manfaatin tugas buat belajar dan bereksperimen.

Pilih topik yang menarik: Kalau loe punya kesempatan buat milih topik, pilih yang bener-bener loe minatin. Jadi, loe lebih semangat buat ngerjainnya. Riset mendalam: Jangan cuma ngandelin satu atau dua sumber. Cari sebanyak mungkin sumber yang relevan dan kredibel. Analisis kritis: Jangan cuma nyalin paste dari internet. Coba analisis informasi yang loe dapet, bandingkan dengan sumber lain, dan ambil kesimpulan sendiri. Tulis laporan yang rapi: Susun laporan loe dengan struktur yang jelas, bahasa yang lugas, dan sitasi yang bener. Minta feedback : Setelah selesai ngerjain tugas, minta feedback dari dosen atau temen. Biar loe tau apa yang perlu diperbaiki.

Contoh nyata: Loe dapet tugas buat bikin makalah tentang dampak media sosial terhadap remaja. Jangan cuma nulis tentang sisi negatifnya aja. Coba cari tau juga sisi positifnya. Bandingin data dari berbagai sumber, analisis tren yang ada, dan ambil kesimpulan yang komprehensif. Jangan lupa buat nyantumin rekomendasi buat remaja, orang tua, dan pemerintah.

2. Aktif di Organisasi Kampus: Cari Pengalaman di Dunia Nyata

Organisasi kampus itu kayak miniature dunia kerja. Loe bisa belajar banyak hal di sana, termasuk keterampilan riset.

Ikut kegiatan yang melibatkan riset: Misalnya, survei kepuasan anggota, analisis kebutuhan pelatihan, atau evaluasi program kerja. Jadi tim riset: Kalau ada organisasi yang punya tim riset, coba daftar jadi anggotanya. Loe bisa belajar dari senior dan dapet pengalaman langsung. Bikin project riset sendiri: Ajuin ide riset ke pengurus organisasi. Kalau disetujui, loe bisa mimpin project riset sendiri. Presentasi hasil riset: Presentasiin hasil riset loe di depan anggota organisasi. Biar loe latihan public speaking dan berbagi ilmu. Evaluasi kegiatan: Setelah setiap kegiatan, adain evaluasi. Cari tau apa yang udah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki.

Contoh nyata: Loe ikut organisasi mahasiswa pecinta alam. Loe bisa bikin project riset tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan sekitar kampus. Loe bisa ngumpulin data sampah, analisis jenis sampah, dan bikin rekomendasi buat mengurangi sampah plastik di kampus. Hasil riset loe bisa loe presentasiin di depan rektorat dan pengurus organisasi.

3. Ikut Lomba Karya Ilmiah: Tantang Diri, Raih Prestasi

Lomba karya ilmiah itu kayak olimpiade buat anak kuliahan. Loe bisa ngasah skill riset, bersaing dengan peserta lain, dan dapetin hadiah yang menarik.

Cari lomba yang sesuai minat: Ada banyak lomba karya ilmiah dengan tema yang berbeda-beda. Pilih yang sesuai sama minat dan keahlian loe. Bentuk tim yang solid: Kalau lombanya berkelompok, cari temen yang punya skill yang saling melengkapi. Riset yang mendalam: Jangan puas sama riset yang biasa-biasa aja. Lakuin riset yang mendalam, inovatif, dan original . Tulis karya yang berkualitas: Susun karya ilmiah loe dengan struktur yang jelas, bahasa yang baku, dan sitasi yang bener. Latihan presentasi: Kalau lolos seleksi, latihan presentasi berkali-kali biar loe lancar dan percaya diri.

Contoh nyata: Loe ikut lomba karya ilmiah tentang pengembangan aplikasi mobile . Loe bisa bikin aplikasi yang membantu mahasiswa buat nyari informasi tentang beasiswa. Loe bisa riset tentang kebutuhan mahasiswa, desain interface yang user-friendly , dan coding aplikasi yang bug-free . Kalau menang, loe bisa dapetin hadiah uang tunai, sertifikat, dan kesempatan buat ngembangin aplikasi loe lebih lanjut.

4. Manfaatkan Resources Kampus: Perpustakaan, Jurnal, Database Online

Kampus loe punya banyak resources yang bisa loe manfaatin buat belajar riset. Jangan cuma nongkrong di kantin doang.

Perpustakaan: Cari buku, jurnal, dan skripsi yang relevan sama topik riset loe. Jurnal ilmiah: Langganan jurnal ilmiah yang sesuai sama jurusan loe. Atau, manfaatin akses jurnal ilmiah online yang disediakan kampus. Database online: Manfaatin database online kayak Google Scholar , ScienceDirect , atau ProQuest buat nyari artikel ilmiah. Dosen: Jangan sungkan buat nanya ke dosen tentang topik riset yang loe minatin. Dosen loe pasti punya banyak pengalaman dan pengetahuan yang bisa loe pelajarin. Laboratorium: Kalau jurusan loe punya laboratorium, manfaatin fasilitasnya buat eksperimen dan analisis data.

Contoh nyata: Loe lagi ngerjain skripsi tentang pengaruh e-commerce terhadap UMKM. Loe bisa ke perpustakaan buat nyari buku tentang e-commerce dan UMKM. Loe juga bisa manfaatin database online buat nyari artikel ilmiah tentang topik yang sama. Kalau ada kesulitan, loe bisa nanya ke dosen pembimbing skripsi loe.

5. Ikut Workshop atau Pelatihan: Tingkatkan Skill dengan Bimbingan Ahli

Kalau loe pengen belajar riset secara lebih intensif, loe bisa ikut workshop atau pelatihan. Biasanya, workshop atau pelatihan ini dipandu sama ahli di bidangnya dan materinya lebih terstruktur.

Cari workshop atau pelatihan yang relevan: Ada banyak workshop atau pelatihan tentang riset dengan tema yang berbeda-beda. Pilih yang sesuai sama kebutuhan dan minat loe. Perhatikan kurikulumnya: Pastikan kurikulum workshop atau pelatihan itu sesuai sama apa yang pengen loe pelajarin. Perhatikan track record penyelenggaranya: Pilih penyelenggara yang kredibel dan punya reputasi yang bagus. Manfaatkan kesempatan bertanya: Selama workshop atau pelatihan, jangan sungkan buat nanya ke pemateri tentang hal-hal yang loe nggak ngerti. Praktek: Jangan cuma dengerin materi. Praktekin apa yang udah loe pelajarin.

Contoh nyata: Loe ikut workshop tentang analisis data menggunakan SPSS. Selama workshop , loe bakal diajarin cara input data, ngolah data, dan interpretasi hasil analisis data. Loe juga bakal dikasih contoh kasus dan tugas buat praktek. Setelah workshop , loe bisa pake skill yang loe dapet buat ngerjain skripsi atau tugas kuliah lainnya.

Nah, itu dia 5 strategi jitu buat ngasah keterampilan riset selama kuliah. Jangan cuma dibaca doang. Coba praktekin dari sekarang. Dijamin, loe bakal jadi anak kuliahan yang skillful dan siap menghadapi dunia kerja! Di bagian selanjutnya, kita bakal bahas tentang masa depan keterampilan riset di dunia kerja yang makin kompetitif. Jadi, tetep pantengin artikel ini ya!

Keterampilan Riset: Investasi Masa Depan di Era Digital yang Kompetitif

Oke gaes , kita udah sampai di penghujung artikel ini. Setelah kita ngobrolin panjang lebar tentang pentingnya keterampilan riset, gimana cara ngasahnya, dan apa aja skill yang wajib dikuasai, sekarang kita bahas tentang masa depan keterampilan riset di dunia kerja.

Dunia Kerja Makin Kompetitif: Keterampilan Riset Jadi Pembeda

Dulu, ijazah S1 udah cukup buat dapetin kerja. Sekarang, ijazah S1 aja nggak cukup. Perusahaan makin selektif dalam merekrut karyawan. Mereka nyari orang-orang yang punya skill yang relevan sama kebutuhan perusahaan. Salah satu skill yang paling dicari adalah keterampilan riset.

Kenapa? Karena dunia kerja makin kompleks dan dinamis. Perusahaan harus bisa beradaptasi dengan cepat sama perubahan pasar, teknologi, dan regulasi. Mereka butuh orang-orang yang bisa mikir kritis, analisis data, dan ngambil keputusan yang tepat. Orang-orang inilah yang punya keterampilan riset yang mumpuni.

Era Digital: Data Jadi Aset yang Berharga

Di era digital ini, data jadi aset yang berharga. Perusahaan ngumpulin data dari berbagai sumber, mulai dari website , media sosial, sampai aplikasi mobile . Tapi, data mentah itu nggak ada artinya kalau nggak diolah jadi informasi yang bermanfaat.

Di sinilah peran data scientist dan data analyst . Mereka adalah orang-orang yang punya skill analisis data yang tinggi. Mereka bisa ngolah data mentah jadi insight yang berharga buat perusahaan. Insight ini bisa dipake buat ningkatin penjualan, ngembangin produk baru, atau ningkatin kepuasan pelanggan.

Artificial Intelligence (AI): Peluang atau Ancaman?

Banyak orang khawatir kalau artificial intelligence (AI) bakal ngambil alih pekerjaan manusia. Tapi, sebenarnya AI itu bukan ancaman, tapi peluang. AI bisa dipake buat ngotomatisasi tugas-tugas yang repetitif dan membosankan. Jadi, manusia bisa fokus sama tugas-tugas yang lebih kreatif dan strategis.

Keterampilan riset justru makin penting di era AI. Karena, AI itu cuma alat. Alat itu nggak bisa mikir sendiri. Manusia yang harus ngarahin AI buat ngelakuin apa yang kita mau. Manusia juga yang harus interpretasi hasil yang dihasilkan oleh AI.

Investasi Masa Depan: Asah Keterampilan Riset dari Sekarang

Keterampilan riset itu investasi masa depan. Kalau loe ngasah skill riset dari sekarang, loe bakal punya keunggulan kompetitif di dunia kerja. Loe bakal jadi rebutan perusahaan dan punya karir yang sukses.

Jadi, jangan sia-siain masa kuliah loe buat belajar dan ngembangin skill riset. Manfaatin semua kesempatan yang ada, mulai dari tugas kuliah, organisasi kampus, lomba karya ilmiah, resources kampus, sampai workshop atau pelatihan.

Call to Action:

Setelah baca artikel ini, jangan cuma jadi pembaca pasif. Ambil tindakan nyata. Mulai dari sekarang, coba praktekin tips-tips yang udah kita bahas. Ikut organisasi kampus, cari lomba karya ilmiah, atau ikut workshop tentang analisis data.

Kalimat Motivasi:

Jangan pernah berhenti belajar dan berkembang. Dunia kerja itu dinamis dan terus berubah. Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang selalu update sama perkembangan terbaru dan punya skill yang relevan. Keterampilan riset adalah salah satu skill yang paling relevan di era digital ini. Jadi, asah skill riset loe dari sekarang dan raih kesuksesan di masa depan!

Pertanyaan Ringan:

Keterampilan riset apa yang paling pengen loe kuasai? Ceritain di kolom komentar ya!

Last updated: 5/8/2025

0 Komentar